Pada suatu
hari, di bulan November, ketika semua ke-hectican bercampur aduk, datanglah berita
yang luar biasa menyejukkan hati, jiwa, dan raga. KULAP!. Ya, Kata yang hanya
terdiri atas 2 huruf vokal dan 3 huruf konsonan. Sederhana, namun mengandung
makna yang jauh lebih dalam dari bekas galian tambang emas freeport di Papua sekalipun, ckckck. Mengapa tidak?! “Kulap” di
pandangan anak BA merupakan tingkatan kata kedua tertinggi yang menjadi headline selama 4 tahun perkuliahan di
kampus Ganesha-Jatinangor ini, setelah “TA” tentunya. Hehe. Wait. Tunggu dulu. Kesenangan tidak
hanya sampai disini. Ternyata Eh Ternyata, kulap yang satu ini jauh lebih
spesial dari martabak telur isi 12 telur sekalipun. Mengapa tidak?! Kulap ini
gratis genkz. Iya!. GRATIS!. Anak rantau manasih yang nggak bahagia mendengar
kata “GRATIS”?!. Hehe. Rasa semangat akan kulap gratis ini terus terjaga hingga
hari yang ditunggu tiba.
Satu hari
sebelum kulap, semangat itu kian memuncak. Malamnya, kami anak BA, asik
menyaksikan duel final futsal putra-putri yang luar biasa membuat hati
dag-dig-dug akan ketatnya persaingan pemain dalam memperebutkan sebuah benda
yang berbentuk lingkaran dan memiliki volume itu. Hasilnya tidak disangka. Satu
buah gol dari salah satu kaki pemain anak BA membawa Himpunan ini meraih
kemenangan gemilang malam itu. Hati kian menggelora, apalagi ditambah semangat
akan kulap esok harinya.
Hari yang dinanti telah tiba. Pagi
itu, semua manusia penghuni kamar C16 TB4 beserta tamu-tamunya bangun
kesiangan. Seketika semua panik. Jam dinding menunjukkan pukul 4.30 pagi, semua
penghuni kamar huru-hara kesana-kemari mempersiapkan diri dan kebutuhan kulap
masing-masing. Betul saja, nama penghuni C16 dan tamu-tamunya seketika menjadi headline grup line angkatan. Seketika, personal chat kami penuh. Tidak sedikit
dari teman kami juga yang menelpon lewat aplikasi buatan orang korea itu.
Layaknya manusia yang sedang ditunggu oleh sekelompok orang, Kami pun
meningkatkan tempo persiapan kulap kami. Pada akhirnya, kami datang tepat
waktu.
Saat itu, baru terdapat satu dari
dua bus yang terparkir di parkiran dekat sekre himpunan kami. Saat langkah kaki
bergerak menuju bus yang dituju, seketika teringat akan spek terpenting saat
perjalanan. Ya!. Headset!. Spek yang sangat amat membantu sekali dalam memberikan
rasa nyaman saat di perjalanan. Panik seketika. Saraf neuron dalam kelenjar
otak ini kemudian memberikan impuls mendadak. Keputusan gila kemudian
terumuskan. BALIK! Ya, harus Balik!. Langkah kaki berputar sejauh 180o
dibarengi dengan meningkatnya frekuensi jumlah hentakan. LARI!. Napas
terengah-engah menyusuri jalan naik turun menuju lantai tiga tempat headset
berada. Ketika benda yang diinginkan didapatkan, frekuensi langkah kaki pun
meningkat untuk balik ke tempat dimana bus yang akan mengantarkan kami
terpakirkan. Tuhan Maha Baik. Seperti biasa, akhirnya sampai tempat pada
waktunya. Ketika telah masuk ke dalam
bus, ternyata salah satu teman saya sudah menyediakan kursi kosong untuk saya
dan lokasinya pas di belakang kemudi supir. Presensi pun dilakukan. Ternyata,
ada salah satu teman kami yang belum hadir, Dia bernama Nia. Setelah dihubungi
kesana-kemari hingga kemudian dijumpai. Ternyata eh Ternyata, si Nia sedang
tertidur lelap di kamar asramanya. Tidak lama kemudian, Nia sampai di Bus dan
Bus pun berangkat menuju lokasi.
Saya bersama teman-teman NIM akhir
mendapatkan bus kedua sebagai alat transportasi kami. Tidak hanya NIM akhir
saja, namun juga terdapat banyak asisten praktikum dan juga dosen Fispertum
duduk di bus kami. Perjalanan berlangsung aman, dan nyaman. Saat di perjalanan,
kami sempat bernyanyi bersama diiringi gitar. Selain itu, kami juga berbagi
cerita dengan Pak Ical baik mengenai karir, pendidikan, dan bahkan jodoh. Waktu
berjalaan begitu cepat. Tanpa terasa kita semua sudah mencapai tempat yang
dituju, Mekarsari.
Setelah keluar
dari theatre tersebut, kami segera dipersilahkan untuk menaiki sebuah kendaraan
unik berbentuk seperti kereta dan memiliki roda. Dengan semangat dan tanpa
banyak tanya, kita semua kemudian naik kendaraan tersebut. Kendaraan pun jalan.
Tidak lama kemudian, kami sudah sampai di lokasi pertama. Saat di lokasi
pertama ini, kami disuguhi oleh jus buah jambu biji yang nikmatnya sungguh luar
biasa. Tidak hanya itu, kami pun dapat menyaksikan banyak koleksi serangga yang
tidak jauh dari tempat disuguhkannya jus buah tersebut.
Setelah menikmati jus sambil menyaksikan
berbagai spesies serangga. Kemudian kami melakukan praktek cangkok dan
crafting. Kami kemudian dipersilahkan untuk menempati tempat yang telah
disediakan. Seperti praktikum pada umumnya, kami terlebih dahulu diberikan
tutorial tentang bagaimana cara melakukan cangkok dan crafting dengan baik dan
benar. Bapak-bapak yang menunjukkan tutorial terlihat sangat amat lihai sekali
dalam melakukannya. Kami dibuat terpana. Setelah tutorial selesai, kami
kemudian dipersilahkan untuk melakukan apa yang telah dicontohkan. Tidak lama
kemudian, kami melakukan percobaan.